“ KONSERVASI TANAH DAN AIR”
A. Pengertian konservasi tanah dan air Konservasi tanah merupakan penempatan setiap bidang tanah pada cara penggunaan yang sesuai dengan kemampuan tanah tersebut dan memberlakukan tanah sesuai dengan syarat-syarat yang diperlukan agar tidak terjadi kerusakan tanah (Arsyad 1989:29). Konservasi tanah juga dapat dikatakan sebagai usaha yang dilakukan untuk mencegah kerusakan tanah oleh erosi dan memperbaiki tanah yang telah rusak oleh erosi. Konservasi tanah dilakukan dengan tujuan agar meminimumkan erosi pada suatu lahan. Konservasi tanah memiliki kaitan yang erat dengan konservasi air. Konservasi air merupakan penggunaan air hujan yang jatuh ke tanah untuk pertanian seefisien mungkin dan mengatur waktu aliran sehingga tidak terjadi banjir yang dapat merusak lahan pada musim hujan dan terdapat cukup air pada waktu musim kemarau. Secara lengkap dapat dituliskan bahwa konservasi tanah dan air merupakan usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan produktifitas tanah, kuantitas dan kualitas air. Apabila produktifitas tanah suatu lahan menurun karena adanya erosi maka akan berpengaruh pada kualitas air baik untuk irigasi maupun untuk kebutuhan manusia. Air akan menjadi tercemar dan jumlah air bersih menjadi berkurang.
B. Metode konservasi tanah dan air Untuk mengatasi berbagai ancaman kerusakan tanah, perlu dilakukan konservasi terhadap tanah dan air dengan menggunakan teknologi-teknologi yang dapat diterapkan pada setiap penggunaan tanah dan air. Teknologi-teknologi ini akan menentukan penggunaan dan produksi yang lestari pada suatu bidang tanah yang digarap. Adapun beberapa metode yang digunakan dalam konservasi tanah dan air antara lain :
1. Metode Vegetatif Metode ini merupakan suatu metode konservasi yang dilakukan secara biologi dengan menggunaan tanaman penutup tanah sebagai pelindung tanah dari daya perusakan tanah oleh erosi, pelindung tanah dari daya perusak aliran permukaan, memperbaiki struktur tanah, menambah unsure hara tanah, serta mencegah proses pencucian unsure hara tanah. Syarat-syarat tanaman penutup tanah antara lain: Daunnya banyak dan dapat berkembang. Tahan terhadap pangkasan. Mampu menekan tanaman pengganggu. Tahan terhadap kekeringan dan penyakit. Tidak berduri dan bersulur yang membelit. Selain menggunakan tanaman penutup tanah, metode ini juga bisa dilakukan dengan cara Reboisasi, penanaman secara kontur, penanaman berselang-seling dan pergiliran tanaman.
2. Metode Mekanik Merupakan cara pengelolaan lahan dengan sarana fisik seperti batu dan tanah yang bertujuan untuk mengurangi erosi dan memperlambat aliran air dipermukaan serta menampung dan mengalirkan air permukaan. Teknik ini bisa dilakukan dengan pengelolaan lahan dengan mencangkul dan memeratakan tanah mengikuti alur-alur tertentu sehingga dapat menghambat aliran air dan mencegah erosi sehingga memungkinkan konservasi pada daerah yang kering. Selain itu juga dapat dilakukan dengan membuat terras pada lahan yang miring sehingga menjadi bertingkat-tingkat. Hal ini bertujuan untuk mengurani kecepatan laju air, menahan dan menampung air sehingga lebih banyak air yang dapat di serap.
3. Metode Kimia Merupakan suatu cara konservasi dengan menggunakan bahan kimia seperti soil conditioner atau bahan-bahan pemantap tanah lainnya sehingga tanah menjadi resisten terhadap erosi. Bahan kimia seperti soil conditioner memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap stabilitas tanah serta pengaruhnya lebih lama. soil conditioner ini baik digunakan bagi lahan yang baru dibuka karena mampu bertahan terhadap mikroba tanah.
C. Contoh Konservasi tanah dan air Daerah Pakem Kaliurang Pakem adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Lokasi ibu kota kecamatan Pakem berada di 77.66708‘ LS dan 110.42011‘ BT. Kecamatan Pakem mempunyai luas wilayah 4.384,04 Ha. Sebagian besar penduduk Kecamatan Pakem adalah Petani. Para petani daerah pakem melakukan konservasi tanah dan air dengan membuat terras-terras untuk menahan laju air sehingga lebih bayak air yang terserap dan pemanfaatan air secara lebih efektif. Untuk menjaga kelembapan tanah dan mengurangi erosi serta penguapan yang berlebihan pada tanah, para petani daerah Pakem Kaliurang menggunakan mulsa baik mulsa plastic maupun dengan menggunakan tanaman seperti rumput. Ada beberapa petani juga melakukan konservasi dengan pergiliran tanaman dan sistem Multiple Cropping.
D. LAMPIRAN
Metode vegetative menggunakan mulsa plastic oleh petani daerah kaliurang yogyakarta.
Metode vegetative dengan menggunakan rumput sebagi tanaman penutup serta metode mekanik dengan membuat terras dari tanah.
E. DAFTAR PUSTAKA NN. Konservasi Tanah dan Air. file:///E:/semester%207/Pemanfaatan%20&%20konservasi%20lingk/Konservasi%20Tanah%20dan%20Air%20%C2%AB%20BebasBanjir2015.htm. Diunduh 5 november 2012. NN. 2011. Metode Konservasi Tanah dan Air. file:///E:/semester%207/Pemanfaatan%20&%20konservasi%20lingk/metode-konservasi-tanah-dan-air.html. diunduh 5 november 2012. Lansekap Pagi. 2012. Metode Konservasi Tanah dan Air (Metode Vegetatif). file:///E:/semester%207/Pemanfaatan%20&%20konservasi%20lingk/metode-konservasi-tanah-dan-air-metode.html. diunduh 5 november 2012.
0 komentar:
Posting Komentar