Artikel PKM-M
Mengembangkan
“Social Capital” Petani Desa
Tawangharjo, Kabupaten Wonogiri melalui
Pelatihan dan
Pengadaan Lumbung Desa
Oleh :
Dosen Pendamping: Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtomo S.J.
Yoakim L. Taboy, Geterudis Kerans, Citra Juwita May, I Made A.P. Palamba, Rosa Vania Setowati
Mahasiswa Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta
Lumbung desa merupakan warisan budaya leluhur yang
memiliki peran penting dalam pertahanan pangan suatu wilayah. Selain sebagai
pertahanan pangan lumbung desa juga menjadi sarana untuk mengembangkan modal
sosial masyarakat suatu daerah. Dalam kenyataan sekarang warisan leluhur yang
sangat bermanfaat ini saat ini semakin jarang kita temukan. Warga desa
tawangharjo kabupaten wonogiri yang mayoritas adalah petani mengalami kendala
dalam pertahanan pangan. Tidak adanya tempat penyimpanan hasil panen
menyebabkan hasil panen harus dijual habis saat musim panen dan saat musim
tanam atau masa paceklik tiba para petani terpaksa harus membeli gabah dari
luar dengan harga yang jauh lebih mahal. Kondisi ini semakin mencekik
kesejahteraan para petani. Tim mencoba melihat permasalahan yang dihadapi oleh
para petani ini dan mencoba menjadi fasilitator serta motivator bagi para
petani agar bisa membangun lumbung desa serta mengembangkan modal sosial dengan
adanya pembangunan lumbung desa ini. Tim melakukan kegiatan selama 5 bulan di
desa Tawangharjo bersama 73 anggota petani. Kegiatan tim berjalan dengan baik
karena para petani menyambut dengan gembira bantuan dari mahasiswa. Kelompok tani
hadir dalam setiap pertemuan yang diadakan oleh tim, mereka berdiskusi dan
saling bergotongroyong untuk keberhasilan kegiatan ini. Kerja sama kelompok
tani dan tim serta rasa tanggungjawab yang besar dari para anggota kelompok
tani menjadikan kegiatan ini berjalan dengan baik dan pada akhirnya menghasilkan
sebuah bangunan lumbung desa. Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh tim
pada awal dan akhir kegiatan PKM-M ini, terlihat jelas bahwa modal sosial
masyarakat semakin berkembang dengan adanya pembangunan lumbung desa ini. Masyarakat
yang awalnya ragu akan berhasilnya kegiatan pembangunan ini pada akhirnya boleh
tersenyum bahagia melihat bangunan lumbung desa yang sangat mereka butuhkan
untuk kesejahtraan para petani. Dengan adanya kerjasama, saling percaya dan
rasa tanggungjawab yang tinggi diantara anggota kelompok tani mereka mampu dan
berhasil membangun lumbung desa.